Tentang Jalan dan Jembatan
Teknik sipil memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Ketika berbicara tentang teknik sipil, maka kita tidak akan terlepas dari ilmu pengetahuan penunjang seperti matematika, fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan sosial, hingga komputer yang memiliki perannya masing-masing dalam bidang teknik sipil. Peningkatan sarana transportasi sangat diperlukan sejalan dengan semakin pesatnya pertumbuhan sosial ekonomi pada hampir seluruh wilayah di Indonesia.
Dalam perencanaan dan pembangunan struktur jembatan ilmu fisika dan ilmu teknik sipil akan saling melengkapi. Cukup banyak gejala alam yang dapat dianalisa dari pembangunan sebuah struktur jembatan yang akan dibahas pada makalah ini.
Tipe jembatan mengalami perkembangan yang sejalan dengan sejarah peradaban manusia, dari tipe yang sederhana sampai dengan tipe yang kompleks,dengan material yang sederhana sampai dengan material yang modern. Jenis jembatanyang terus berkembang dan beraneka ragam mengakibatkan seorang peren'ana harustepat memilih jenis jembatan yang sesuai dengan tempat tertentu.
Perencanaan sebuah jembatan menjadi hal yang penting, terutama dalam menentukan jenis jembatan apa yang tepat untuk dibangun di tempat tertentu dan metode pelaksanaan apa yang akan digunakan. Penggunaan metode yang tepat, praktis, tepat dan aman, sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Sehingga, target 3T yaitu tepat mutu/kualitas, tepat biaya/kuantitas dan tepat waktu sebagaimana ditetapkan, dapat tercapai.
Jembatan merupakan suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalanmelalui suatu rintangan yang berada lebih rendah, dimana rintangan ini biasanya jalan berupa lain yaitu jalan air atau jalan lalu lintas biasa (Struyk, 1995).
Jembatan memiliki arti penting bagi setiap orang, dengan tingkat kepentinganyang berbeda-beda tiap orangnya (Supriyadi, 2000). Menurut Dr. Ir. Bambang Supriyadi, jembatan bukan hanya kontruksi yang berfungsi menghubungkan suatu tempat ke tempat lain akibat terhalangnya suatu rintangan, namun jembatan merupakan suatu sistem transportasi, jika jembatan runtuh maka sistem akan lumpuh.
Tipe jembatan mengalami perkembangan yang sejalan dengan sejarah peradaban manusia, dari tipe yang sederhana sampai dengan tipe yang kompleks,dengan material yang sederhana sampai dengan material yang modern. Jenis jembatanyang terus berkembang dan beraneka ragam mengakibatkan seorang peren'ana harustepat memilih jenis jembatan yang sesuai dengan tempat tertentu.
Klasifikasi Jembatan terbagi 3 yaitu Menurut Kegunaanya, Menurut Jenis Materialnya, Menurut sistim struktur.
Menurut Kegunaanya
- Jembatan jalan raya (highway brigde)
- Jembatan pejalan kaki (foot path)
- Jembatan kereta api (railway brigde)
- Jembatan jalan air
- Jembatan jalan pipa
- Jembatan penyebrangan
Menurut Jenis Materialnya
- Jembatan kayu
- Jembatan baja
- Jembatan beton bertulang dan pratekan
- Jembatan komposit
Menurut Jenis Struktural
- Jembatan dengan tumpuan sederhana (simply supported bridge)
- Jembatan menerus (continuous bridge)
- Jembatan kantilever (cantilever bridge)
- Jembatan integral (integral bridge)
- Jembatan semi integral (semi integral bridge)
- Jembatan pelengkung tiga sendi (arches bridge)
- Jembatan rangka (trusses bridge)
- Jembatan gantung (suspension bridge)
- Jembatan kable (cabled-stayed bridge)
- Jembatan urung-urung (culverts bridge)