PROSES MENANDAI SAMPLE UJI TARIK BESI BAJA
Untuk mengetahui sifat-sifat suatu bahan, tentu kita harus mengadakan pengujian terhadap bahan tersebut. Ada empat jenis uji coba yang biasa dilakukan, yaitu uji tarik (tensile test), uji tekan (compression test), uji torsi (torsion test), dan uji geser (shear test). Dalam tulisan ini kita akan membahas tentang uji tarik dan sifat-sifat mekanik logam yang didapatkan dari interpretasi hasil uji tarik.
Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu. Hasil yang didapatkan dari pengujian tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan desain produk karena mengahsilkan data kekuatan material. Pengujian uji tarik digunakan untuk mengukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara lambat.Salah satu cara untuk mengetahui besaran sifat mekanik dari logam adalah dengan uji tarik. Sifat mekanik yang dapat diketahui adalah kekuatan dan elastisitas dari logam tersebut. Uji tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan. Nilai kekuatan dan elastisitas dari material uji dapat dilihat dari kurva uji tarik.
Pengujian tarik besi baja dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat mekanis suatu material, khususnya logam diantara sifat-sifat mekanis yang dapat diketahui dari hasil pengujian tarik adalah sebagai berikut :1) Kekuatan tarik, 2) Kuat luluh dari material, 3) Keuletan dari material, 4) Modulus elastic dari material, 5) Kelentingan dari suatu material, 6) Ketangguhan.
Pada hari Selasa (5/9/2017) Jurusan Teknik Sipil mengadakan Uji Tarik besi baja. Sebelum besi baja diuji, dilakukan pengukuran dengan menandai besi baja. Tujuan menandai besi baja sebelum diuji adalah untuk mengetahui regangan saat putus ketika besi baja diuji tarik. Agar memudahkan dalam perhitungan benda uji. Ujar Eko Nurcahyo, salah satu staf teknik di Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang.